Kamis, 27 Desember 2012


Filosofi LUKU (alat bajak sawah)
Luku mempunyai bagian-bagian tertentu yang saling berhubungan dan menyatu,sehingga menjadikan alat itu fungsional secara efisien dan efktif. Dan ternyata setelah kita kaji banyak filosofi yang tersyirat di dalam nya monggo J
Pertama,cekelan atau pegangan.Maksudnya,manusia hidup harus memiliki pegangan,atau sebagai pedoman hidup.Bagi para murid Sunan kala itu,pedoman hidup itu adalah kepercayaan kepada Allah SWT dan mengikuti syariat Allah yang dibawa Nabi Muhammad SAW,yaitu agama islam.Karena itulah,banyak petani Jawa yang kemudian beralih agama ke islam.
Kedua,pancadan atau tumpuan.Maksud symbol benda ini adalah amalan.Semua ilmu atau pengetahuan itu harus diamalkan.dalam ajaran agama islam,setiap orang yang telah mengetahui ilmu atau pengetahuan agama harus mengamalkannya.Ada anjuran pula,”Sampaikanlah ilmu yang kamu dapat dari Al-Qur’an meski hanya satu ayat.”Jadi,pedoman hidup yang dimiliki itu harus diamalkan dan disampaikan kepada orang lain,sehingga kita tidak disebut jarkoni (bisa ngajar,ora bisa nglakoni).
Ketiga,tandhing atau pasak.Maksudnya adalah membanding-bandingkan.Disini bukan dalam arti iri dengki.Melainkan,ilmu perbandingan (komparasi) merupakan sarana bisa memutuskan secara tepat,apa pilihan yang terbaik dari berbagai macam pilihan yang ada.Kita memiliki pedoman hidup sendiri,tentu saja ada pedoman hidup lain diluar kita,maka pasti akan muncul perbandingan.Perbandingan inilah yang kemudian membuat orang Jawa yang pada waktu itu mengikuti ajaran-ajaran islam yang disampaikan Sunan Kalijaga,meninggalkan ajaran-ajaran atau pedoman hidup sebelumnya.Karena ajaran atau pedoman hidup yang baru itu ternyata lebih cocok dari pada pedoman sebelumnya.
Keempat,singkal atau alat pembalik tanah..Singkal ini diartikan secara singkat denagn makna sing sugih akal(kaya atau luas pemikirannya).Jadi,seorang petani tidak boleh lekas menyerah pada nasib,atau fatalis,tetapi harus bekerja keras dan berpikir cerdas,kreatif untuk mengolah sawah dengan pengelolaan (manajemen)serta alat baru (inovasi),sehingga menghasilkan kerja yang lebih baik.Penemuan alat-alat baru dibidang pertanian saat ini,seperti benih unggul,pupuk,mesin-mesin pertanian dsb.tidak lepas dari peran petani sendiri serta ilmuwan sing sugih akal.Begitu juga didalam kehidupan,selain tetap berpedoman pada agama,kita juga perlu menambah ilmu pengetahuan.Sebab,agama tanpa ilmu akan menjadi lumpuh,sebaliknya ilmu tanpa agama akan menjadi buta.
Kelima,kajen atau mata singkal.Kata ini berasal dari keijen,artinya menuju kepada yang satu.Yaitu,satunya pikiran,bulatnya tekad menuju satu tujuan atau cita-cita.Dalam bernegara,umpamanya bertujuan “baldhatun thoyyibatun warabbun ghafur” . (Negara yang makmur sejahtera dibawah naungan dan ampunan Allah),atau bahasa dalang,tata tentrem karta raharja,gemah ripah loh jinawi.
Keenam,olang-aling atau penghalang.Dalam menempuh suatu tujuan atau cita-cita,pasti ada ujian atau halangan yang merintangi.Tuhan berfirman,orang yang beriman itu bukan orang yang tidak pernah diuji,orang yang beriman dan dicintai Allah justru orang-orang yang banyak ujiannya.Ujian,kendala,atau rintangan selalu ada dihadapan perjalanan hidup manusia.Karena itulah manusia diwajibkan berikhtiar,berusaha dan harus sing sugih akal.Manusia tidak boleh menyerah kepada nasib,thenguk-thenguk nemu kethuk.Berharap sesuatu tanpa kerja.Kita bisa mengatakan sugih tanpa bhanda,kaya tanpa harta.Tetapi kita tidak bisa mengatakan”kaya tanpa kerja”sebab ujian kaya adalah bekerja.Intinya,bagaimana wong tani tersebut menghadapi setiap peluang itu menjadi keuntungan,dan akhirnya keuntungan itu menjadi keagungan di dunia akhirat.
Bagian yang terakhir,racuk atau ujung luku.Diambil dari kata arah pucuk,yaitu arah depan dan atas.Artinya,setiap menghadapi penghalang tadi,kita harus sabar,tawakal,dan ikhlas,kendati tidak pernah melepaskan apa yang sedang menjadi cita-cita kita.
Filosofi Pacul 
Pacul itu terdiri dari  3 bagian penting yaitu Pacul, Bawak, Doran nah di masing-masing bagian itu ternyata mempunyai filosogfi sendiri untuk kita terapkan dalam mencari dan ingin mencapai suatu keinginan ?hajat untuk hidup kita J monggo....
1.      Pacul : (ngipatake barang kang muncul) artinya dalam mengejar sesuatu/ cita-cita tentu timbul godaan yang harus di singkirkan.
2.      Bawak : (obahing awak) menggerakan badan artinya semua godaan yang ada harus di hadapi dengan kerja keras, kita juga harus yakin dan optimis.
3.      Doran : (dedongan ing pangeran) artinya berdoalah kepada Allah, upaya untuk mengejar cita-cita seringkali tidak cukup mengandalkan fisik saja, melainkan perlu desertai dengan doa kepada Allah SWT. 

Serat Mandalika . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates