Jumat, 23 November 2012


ANISYA
                Hijab yang elegan dan simple yang selalu membalut  rambut dan tubuhnya, ” Anisa” sapa teman-teman setiap kali bertemu dengan nya pancaran  yang meneduhkan aura yang menghangatkan dan membuat semua orang ingin selalu berdekatan dengan Anisya membaca dan menulis adalah hobinya tak heran jika dia selalu mendapat peringkat terbaik di sekolah nya, dia anak yang periang baik sama siapa pun namun sayang di balik kecerian nya seorang terkasih telah lama meninggalkan nya sejak kelas 6 SD, Ibu yang telah susah payah mendidik dan membesarkan gadis solehah ini, telah lebih dulu di panggil oleh Allah SWT karna tugas nya telah di anggap sukses bisa mendidik dan membesarkan Anisya untuk tetap berjalan di jalan yang benar,di jalan yang lurus.
                Keceriaan Anisa mulai terusik dengan kehadiran murid baru dialah Robi, dari Medan,dia pindah mengikuti tugas orang tua nya. Robi mulai terkenal di seantero sekolah karna tampang nya yang sangar dan gagah lagi tampan semua cewek di sekolah semua ngefans dengan Robi namun sayang, tidak untuk Anisya yang menjadi teman sekelas nya,Robi di anggap egois karna dia sombong dia merasa sok pintar dalam setiap mengerjakan soal pelajaran,dia juga berulang kali ketahuaan menyontek saat ulangan tapi dia pandai bersilat lidah dia selalu saja pintar mencari alasan-alasan untuk guru yang mengajar .
                Suatu hari pak Haryo Guru mapel Biologi mengumumkan kalau akan di adakan seleksi siswa untuk mengikuti Olimpyade Nasional ,saat itu satu kelas hanya di tunjuk 2 orang untuk mewakili kelas nya untuk di seleksi sekolah. ketika itu Anisya di pilih oleh teman-teman nya dan Robi mengusulkan diri nya sendiri untuk mengikuti seleksi  Olimpyade dan dengan terpaksa seluruh kelas 11 ipa A menyetujui nya.
                Untuk hari berikutnya terpilihlah kandidat untuk ke seleksi berikutnya  Anisya,Robi,dan Dani  saat itulah guru pembimbing masing-masing secara intens memberikan tambahan materi  untuk anak didik nya itu hingga suatu saat Anisya dan Dani sedang berada di Perpustakan dengan Bu Heni untuk membahas materi yang belum dia mengerti  saat Robi melintasi Perpustakaan dia segera berlari menuju kantin sekolah dan membawakan 3 gelas es teh untuk mereka karna Robi sangat kasian melihat mereka belajar siang-siang dan panas seperti ini.
Tokktookkk
“Silahkan masuk...”
“selamat siang buk,hey Nis,hey Dan kalian baru belajar yah,wah panas ya, ini aku bawain es teh buat kalian dan ini buk satu gelas es teh spesial dari saya hhe...”
“ wah terimakasih Robi kamu baik sekali tau saja kamu kalau ibu sedang ke hausan mengajar mereka ini yang tidak paham-paham...”
“ ah masak si buk dia kan anak yang pintar-pintar heee...”
  iya Robi seperti kamu!” ( grrrrrrrrrrrr gelak tawa mereka berdua)
“ eh makasih ya Rob,”  (Dani segera menyetop tertawaan mereka yang sesungguh nya beraroma menghina oke tak apa!)
“ oh iya buk saya pulang dulu ya sudah di jemput Ayah di depan,”
“oh iya, ibu juga sudah mau pulang ni, anak-anak ibu sudah menunggu di rumah. Ya sudah Nisa,Dani kamu bisa lanjutkan sendiri kan seperti yang ibu ajarkan tadi ya kamu hanya perlu rajin mengerjakaan soal saja. oke pendalam materi kali ini ibu cukupkan sampai di sini ya selamat siang...”
                Sekolahan di gemparkan oleh isu yang tak sedap yang menimpa 2 putra dan putri terbaik sekolah itu ya Anisya dan Dani di pergokin oleh petugas Perpustakaan sedang tertidur pulas di ruang perpustakaan sontak membuat kepala sekolah memanggil ke 2 orang tua mereka dan melakukan konseling terhadap keduanya dan meminta pengakuan apa yang sebenarnya terjadi tapi karna tidak dapat memberikan bukti apa pun Anisa dan Dani di skorsing selama 1 minggu padahal waktu untuk mengikuti Olimpyade Biologi tinggal 3 hari lagi Anisa dan Dani syok berat mendengar pernyataan dari Kepala Sekolah dan Guru BK tersebut, ke 2 orang tua mereka juga hampir stres mendapati cobaan yang di terima anak-anak nya namun mau berbuat apa? memang tak ada bukti untuk menyangkal semua hal yang tidak benar itu, 1 hari berlalu Anisa dan Dani bersepakat untuk berdoa bersama dan meminta sekali lagi kepada Guru Agama mereka tapi tetap saja tidak bisa hingga suatu saat mereka bertemu dengan seorang kakek yang hanya mempunyai 1 lengan tangan dia terharu ketika melewati nya setelah pulang dari rumah Guru agama.
                Anisya dan Dani beranjak menghampiri kakek itu,
“Permisi kek, kakek dari mana? (tanya Dani)
“ ini kakek baru saja mengumpulkan botol-botol bekas ini di pinggir sungai itu ,”
“oh kakek pasti haus sebentar ya kek tunggu di sini.” (Anisya berlari mendekati warung dan membeli 3 botol air mineral dan beberapa potong roti setelah selesai membayar Anisya kembali menemui Dani dan kakek itu tadi dia berbincang –bincang sambil menikmati roti tersebut)
  “kek, kakek tidak lelah sampai terik begini baru pulang mengais botol-botol sisa” (Nisa  membuka percakapan)
“ ya lelah donk, anak manis tapi apakah kalau lelah dan ketika kita membutuhkan energi untuk hidup kita hanya berpangku tangan menengadah kepada sang derma?”
“ hhe iya ya kek benar juga hloh kek kok kakek tidak jadi guru aja biar bisa ngajar kita-kita tentang kehidupan yang rumit ini hhahaha”
“ emang hidup ini serumit apa sih nak, kok kamu masih muda aja banyak ngeluhnya kakek aja yang harus kehilangan satu lengan tangan aja tak pernah mengeluh kan Allah memberikan semua hal di muka bumi ini telah melalui perhitungan dan pertimbangan yang pas dan harus kamu ketahui Allah lebih tau mana yang terbaik untuk di kasih ke hamba nya,di kasih yang terbaik sama Allah kok di tolak“ (grrrrrrr gelak tawa mereka memenuhi jalanan yang terik itu)
“ kek rahasianya apa sih, biar bisa setegar itu menghadapi cobaan seperti itu?”
“ ohhh hal pertama yang harus kamu lakukan adalah, tetap ikhlas,tetap berkerja keras apapun itu yang jadi tujuan hidup mu harus kamu perjuangkan semaksimal mungkin,doa yang utama  dan ditrima apa adanya yang di kasih sama kalian ingat jangan menolak pemberian Allah yang pemberian nya itu jauh lebih indah untuk kalian semua nak,”
“hloh memang kakek dulu cita-cita nya pengais botol di kali ya kek?”( celetuk Dani,kakek hanya mebalas dengan untaian senyum dan berkata)
“ kalau kakek jadi DPR/Presiden, siapa yang mau mengambil sampah botol itu,yang semakin hari semakin tak terhitung jumlah nya dan dapet meyebabnya tersumbat aliran sungai”
“ oh iya ya kek hhe...”
“ oke deh kek kalau begitu terimakasih ya kek untuk semua nya, udah hampir sore nih kek kami pamit dulu ya kek, kakek hati-hati ya da kakek...”
                Dalam perjalanan pulang,Anisya dan Dani bercakap-cakap...
“Nis kamu masih yakin mau ikut Olimpyade itu?”
“ hem emangnya kenapa?”
“ ya kan kita dapet skorsing begini bagaiman kita belajar?”
“hlo memang nya kita kalau belajar harus di sekolah ya?”
“ jadi rencanamu apa dong?”
“ ya ayo kita belajar bersama. nanti kita solat magrib di mushola dekat rumah ku itu ya, abis itu kita ngaji dulu dan solat isak abis itu kita baru belajar bersama deh,di mushola itu,”
“hloh kok begitu nis tidak di rumah mu aja,”
“hem itu trik dari almarhum ibuku Dan”
“ hhhe ohh okedeh, “
“eh dan ini nomr hp siapa ya dari tadi kok telfon terus,”
“ hem coba liat kok kaya telfon rumah gitu ya bentar aku cek di hape ku dulu,hloh aku juga dapet telfon Nis, tapi kebetulan aku silent profilnya, ini pasti telfon dari sekolah Nis,”
“ hah serius?”
“ iya ini dari sekolah ada apa ya,kamu di telfon sekolah?”
“ hem aku gak tau Dan!”
“ coba kamu telfon balik,”
“ yah lagi gak ada pulsa nya Dan”
“ huhu gimana sih”
                Dan tiba-tiba hp nisa berdering kembali
“hallo selamat siang dengan Nisa?”
“ iya saya sendiri ...”
“Nis ini ibu Heni, ibu mau mengabarkan kepada kamu dan Dani kalau kamu besok pagi di suruh masuk oleh Bu BK ..”
“oh iya buk siap!”
“ apa katanya Nis”
“ ini, ibu Heni meminta kita buat masuk besok pagi”
“ha seruis kamu? kan kita di skorsing nya 1 minggu ya gak tau deh ehh kita jadi belajar gak nanti malam ya jadi lah oh okedeh siap mbak brow hha “
“ahh kamu Dan! apa an sih hheee...”
                Siang itu Anisya dan Dani sudah tiba di sekolah dan menemui bu Heni di Ruangan nya ,
“Selamat siang buk,hloh ada apa buk kan kita di skorsing nya masih 5 hari lagi, kenapa udah di suruh masuk?”  (tanya Nisa)
“ ah kamu nisa kamu pengen gak masuk sekolah terus ya?”
 “bukan begitu buk, kita hanya patuh hukuman hhe” (dasar nisa memang periang anak nya ) “begini Nisa,Dani sebelumnya ibu dan pak kepala sekolah mau minta maaf kepada kalian dan orang tua kalian!”
“ hloh memang nya ada apa buk,”
“ya ampun Nisa, kamu belum paham juga ya”
“ sebenernya ada apa sih buk, dengan ini semua?” (desak Dani)
“ jadi begini, kalian semua hanya ada kesalahpahaman!”
“ maksut ibu,?”
“iya si Robi yang membuat kamu tertidur di Perpustakaan dan dia bersekongkol dengan petugas perpustakaan dan ibu kantin.”
“ jadi semuanya ini ulah Robi buk!” (hentak Dani)
“ hust Dani ingat sabar dan ikhlas dulu  jangan begitu tak baik!( cegah Nisa dan mendudukan kembali Dani yang tadi nya berdiri) Dan sabar dulu donk jangan begitu,
“iya Nis, iya ya!
“ nah gitu donk,terus buk, bagaimana dengan kelanjutan Olimpyade nya kan tinggal besok pagi kan,”
“ya yang terpilih untuk maju ke Olimpyade Nasional kalian berdua!”
“ ha serius buk!”
“ iya kalian siapkan diri kamu baik-baik ya jaga kondisi dan siapkan mental agar besok lancar olimpyade nya ya udah kamu boleh pulang lebih awal dan persiapkan untuk yang terbaik besok,”
“lalu bagaimana dengan Robi buk dia jadi ikut Olimpyade tidak?”
“ ohhh dia sudah di skorsing selama 2 minggu dan petugas perpustakaan dan ibu kantin mendapat sanksi.”
“ wah baik lah buk kita pamit duluan mariiii,”
Di perjalanan pulang kembali Anisya dan Dani bercakap ria,
“eh Nis kita mampir ke tempat ke marin yuk”
“ ha mau ngapain?”
“ mau ketemu sama kakek nya lagi”
“ oh ya ayok hem kayaknya gak ada deh Dan”
“ iya ni nis kayaknya gak ada yaudah deh yuk kita pulang aja dan siapkan mental kita see you manis hhe”
“ ahh dani apaan sih hhe iya deh see you Anisya”
“see You too Dani hee...”
                Dan akhirnya Olimpyade Biologi telah berjalan dengan lancar hal yang menegangkan  dan saat nya pengumunn kejuaraan tak di sangka mereka berdua mendapatkan juara 1 putra dan putri,wah mereka bersyukur banget dan dia mampir dulu di mushola untk sholat dzuhur,ketika selesai solat dzuhur mereka melihat sesorang kakek yang tak asing di mata mereka. Meraka duduk bersama dan merayakan kemenangan mereka dengan menikmati beberapa potongan roti dan air meniral....
Allah telah memberikan kejutan yang terindah bagi mereka yang tetap sabar dan menerima apa yang telah Allah berikan kepada mereka,sahabat
SalamJ

Serat Mandalika . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates